MENU TUTUP

Petani Cabai Di Karo Menjerit, Harga Diangka 10 Ribu 

Senin, 24 Mei 2021 | 17:33:43 WIB Dibaca : 1064 Kali
Petani Cabai Di Karo Menjerit, Harga Diangka 10 Ribu  Cabe Merah
Loading...

Petunjuk7.com  [ Penyebaran virus corona atau covid-19 di dunia, termasuk ke Indonesia berdampak ke sejumlah sektor usaha di tanah air, seperti pariwisata dan perdagangan. Namun tidak dengan sektor pertanian.

Sektor pertanian justru menjadi pengaman dalam menghadapi wabah virus covid-19 ini.  Sektor ini tidak bisa dianggap remeh karena berkaitan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat.

Pertanian memiliki nilai ekonomi yang mampu membuat Indonesia bertahan dari ancaman krisis global, termasuk krisis yang diakibatkan wabah covid-19 saat ini.

Edi Ginting seorang seorang petani cabe merah di Desa Ujung Aji Kecamatan Berastagi mengaku saat ini hasil lahan cabainya tetap stabil. Lelaki paruh baya ini menekuni pekerjaan sebagai petani cabai sejak tahun 2019 lalu. Kini ia mulai menikmati hasil cabainya.

"Kami tetap bekerja, demi mendapatkan penghasilan yang cukup di tengah wabah virus corona ini. Walaupun bekerja di tengah teriknya matahari kami tetap mematuhi peraturan protokoler pemerintah," ucapnya kepada wartawan , Senin (24/05/2021).

Sejak tahun 2019, ia mulai menggarap lahan miliknya dengan kondisi tanah keras yang diubah menjadi tanaman cabai. Lahan cabai yang digarap saat ini merupakan lahan miliknya. Setiap petak lahan, ia menanam sekitar 4500 batang tanaman cabai. Petak yang berukuran 5000 meter bisa mencapai 4500  pohon.

Cabai memang tanaman yang cepat menghasilkan buah. Hanya butuh tiga bulan untuk panen. Apalagi dengan perlakuan yang baik terhadap tanaman seperti memberikan pupuk dan menyemprot hama dengan baik bisa seminggu sekali dipanen.

Meski hasil tanamannya melimpah, namun harga jual cabai menurun drastis. Turunnya harga cabai saat ini disebabkan lantaran banyak masyarakat takut keluar rumah kususnya anak kost di Kota Medan karena mereka kebanyakan daring dari kampung  Imbasnya, pasar jadi sepi.

Normalnya, cabai biasa dijual oleh petani dengan harga Rp 25 ribu per kilogram. Tetapi, harga cabai kini turun sampai dengan Rp 12 ribu dan bahkan jatuh ke harga Rp10 ribu per kilogram. "Itu pun terpaksa kami jual untuk bisa mengembalikan modal, kalau tidak dijual akan rusak," dia menjelaskan.

Dia berharap ada intervensi pemerintah dalam menjamin keberlangsungan para petani, mengingat wabah pandemi covid-19 ini menyerang seluruh sektor.

"Kami mengharapkan, ke depan pemerintah Kabupaten Karo dapat memberikan suatu jaminan kepada petani, khususnya petani cabai mengenai harga jual disaat terjadi suatu musibah seperti sekarang ini. Kita menginginkan agar kondisi seperti ini tidak berlarut-larut, dan kehidupan para petani dapat kembali stabil," tutupnya 

( S,Surbakti  )

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Saat Hendak Mandi Disungai, Barus Ditemukan Meninggal Di Sungai Lau Kersik Desa Singa

2

Warga Desa Kem - Kem Yang Hanyut Terbawa Arus Sungai Sudah Ditemukan Di Lau Gunung Dairi, Danramil 08/TB : Korban Sudah Diserahkan Kepada Keluarganya

3

Untuk Menyemarakkan Semi Final AFC U23, Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman Bersama Forkopimda Gelar Nobar

4

Klinik Pratama Kelsina Kasih Berastagi Jalani Survei Akreditasi dari komite akreditasi kesehatan pratama dan Pelayanan Kesehatan Paripurna

5

Deklarasi Berastagi Pemuka dan Pemerhati Masyarakat Karo Gerakan Karo Erdilo Brigjen Pol Purn Dr dr Antonius Ginting SP.OG, M.Kes